Ternate (ANTARA) - Parade budaya paguyuban di Ternate, Maluku Utara (Malut) meramaikan pelaksanaan Festival Kota Kreatif Indonesia (Indonesia Creative Cities Festival - ICCF) yang berlangsung Benteng Ford Oranye Kota Ternate pada 2 hingga 6 September 2019.
Sekjen ICCF, Arif Budiman di Ternate, Selasa, mengatakan, Ternate sebagai kota sejarah memiliki banyak suku yang tersebar di Ternate menjadi kekayaan budaya yang harus dilestarikan.
Olehnya itu, momentum iven ICCF dapat membawa citra yang baik bagi Kota Ternate yang terkenal sebagai daerah destinasi pariwisata unggulan khususnya dalam pelestarian budaya dan sejarah.
Hal ini tercermin dari parade budaya yang diikuti berbagai komunitas paguyuban dari berbagai daerah seperti Minang, Sumatera Barat, Bugis-Makassar, Jawa-Tondano Sulawesi, Komunitas Sumatera, Jawa dan Ambon meramaikan iven nasional tersebut.
"Selain itu, iven ICCF yang dihadiri berbagai paguyuban tersebar di Indonesia, akan diramaikan pula kegiatan Coho Gia Kololi Kie atau Berpegangan tangan mengelilingi gunung yang akan diadakan pada tanggal 6 September 2019," katanya.
Dalam kegiatan ini akan dihadiri oleh beberapa yakni, Polamangondo, Ambon, Malang, Sorong, Surabaya, Jawa Barat, Bandung, Komunitas Batavia Jakarta atau Mangga Rai.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Arifin Umasangadji saat dikonfirmasi mengatakan, pelaksanaan ICCF dihadiri oleh tamu di berbagai daerah sebanyak 600 lebih, itupun yang sudah terdaftar belum secara keseluruhan, karena tempat hunian di Kota Ternate sudah dilakukan jalur koordinadi dengan hotel yang ada, dan mereka telah sedikana itu.
"Untuk hunian di Ternate bisa mencapai tamu di berbagai daerah, memang daftar sementara di Hotel Dafam sudah capai target tapi di Hotel lain kebanyakan kamarnya masih kosang, dan ini kami sudah koordinasi," katanya.
Sedangkan, tamu yang akan diajak keliling untuk spot yakni, Kadaton kesultanan Ternate, Benteng Toloko, Pantai Sulamadah, dan Pulau Hiri, maka mereka akan mengetahui tempat wisata yang ada di Ternate agar perbincangan bisa tercapai sampai ke daerah mereka masing-masing.
Begitu juga dengan tempat hiburan, semisalnya cafe atau tempat karaoke telah disiapkan 4 tempat yang akan menghibur para tamu dari luar daerah.
"Semua kami sudah lakukan koordinasi dengan pelaku usaha yang ada di Ternate, agar mencegah jangan sampai ada permainan harga, karena itu, dapat mengganggu citra masyarakat Ternate dan hal ini berguna supaya mereka tetap berkunjung kembali di sini," katanya.
Dia menambahkan, manfaat dari kegiatan ini dapat memberi kontribusi ekonomi dan isu media bahwa Ternate memiliki tempat wisata yang berkualitas serta dikerumuni oleh benteng-benteng peninggalan sejarah.
"Daerah yang kecil tapi banyak dijumpai oleh tamu-tamu dari luar daerah yang begitu banyak, karena Ternate selalu terkenal dengan Sejarahnya dan tempat wisatanya," ujarnya.