Pembangunan baileo Rutong lestarikan nilai kearifan lokal

Ambon (ANTARA) -
Pembangunan dan peresmian baileo Somalopu Mariri Wai di negeri Rutong kecamatan Leitimur Selatan, kota Ambon merupakan upaya melestarikan nilai kearifan lokal sebagai bagian pembentukan dan penguatan identitas negeri adat.

Wakil Wali kota Ambon Syarif Hadler, di Ambon, Selasa, mengatakan, peresmian baileo merupakan bagian upaya melestarikan dan memajukan nilai budaya sebagaiman diamanatkan dalam konstitusi.

"Proses pembangunan baileo negeri Rutong dilakukan dalam semangat gotong royong, dan masohi yang tinggi, dalam bingkai nilai kearifan lokal, yang saat ini sudah banyak tergerus modernisasi dan kemajuan teknologi," katanya.

Peresmian baileo ini katanya, menjadi momentum berharga bagi seluruh masyarakat kota Ambon khususnya masyarakat Rutong, untuk terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai kehidupan yang berbudaya, demi mewujudkan kota Ambon yang harmonis, sejahtera dan religius.

Selain itu juga bentuk komitmen bersama mewujudkan perubahan di negeri Rutong, dalam proses pemilihan pemimpin negeri yang definitif, sesuai ketentuan yang berlaku.

"Pemkot Ambon terus mendorong dan menjamin suksesi kepemimpinan di negeri adat dapat berlangsung sesuai ketentuan yang berlaku, tanpa adanya intervensi, demi menghasilkan pimpinan yang berkualitas yang dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat negeri," ujarnya.

Syarif mengakui, baileo merupakan salah satu khazanah budaya masyarakat Maluku di bidang arsitektur yang memiliki tiga dimensi makna yang penting.
 
Tiga dimensi yakni pemerintahan, yakni baileo merupakan tempat dimana raja dan saniri negeri berkumpul, guna membicarakan hal-hal yang penting, terkait kepentingan dan kebutuhan masyarakat negeri, serta bermusyawarah mencapai mufakat.

Dimensi adat yakni baileo merupakan tempat penyimpanan benda peninggalan sejarah, benda adat dan tempat berlangsungnya upacara aday yang dilaksanakan masyarakat negeri.

Serta dimensi religi, yakni berkaitan dengan kepercayaan masyarakat di masa lampau, sebagai bentuk penghormatan terhadap roh nenek moyang yang dipercaya memberikan pengaruh, serta perlindungan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

"Yang terpenting masyarakat mendukung program pemerintah, secara khusus dalam pengembangan sektor pariwisata menuju agenda "visit Ambon 2020"," tandasnya.