Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon memberikan penghargaan kepada dua mahasisiwa program sarjana strata satu (S1) yang tidak hadir dalam wisuda karena meninggal dunia, Rabu.
Rektor Unpatti Ambon Prof Marthinus Jonanes Saptenno di Ambon, Rabu, memberikan penghargaan kepada Jidon Masela dan Herlina Narahaubun, mahasiswa S1 yang tak bisa mengikuti wisuda di auditorium kampus setempat karena telah meninggal dunia.
Jidon Masela merupakan mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sedangkan Herlina Narahaubun adalah mahasiswa Program Studi Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Keduanya sakit keras dan meninggal dunia beberapa waktu, usai dinyatakan lulus dalam yudisium.
Suasana haru terjadi ketika orang tua Jidon Masela dan Herlina Narahaubun, dipanggil satu demi satu mewakili anak mereka yang telah meninggal dunia, untuk mengambil sertifikat kelulusan dari Prof Marthinus Jonanes Saptenno.
Mata ayah Herlina Narahaubun tampak berkaca-kaca saat menerima sertifikat kelulusan anaknya. Ia hanya menunduk dan bergegas keluar ruangan. Begitu pula dengan orang tua Jidon Masela, mereka enggan memberikan komentar.
Selain Jidon Masela dan Herlina Narahubun, Unpatti juga mewisudakan 1.715 lulusan periode April 2021.
Wisuda mahasiswa Unpatti berlangsung secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan guna menghindari penyebaran COVID-19.
Dari 1.715 wisudawan yang hadir, 1.346 di antaranya lulusan program S1, tujuh lulusan profesi dokter, 239 lulusan profesi guru, dan 123 lulusan pascasarjana, termasuk PSDKU Kabupaten Aru dan Maluku Barat Daya.
Wisudawan terbanyak berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yakni 795 orang, disusul Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 176 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 140 orang, program pascasarjana 123 wisudawan, dan Fakultas Hukum sebesar 120 orang.
Sebanyak 64 lulusan S1 dan S2 yang mendapatkan predikat terpuji, karena berhasil lulus lebih cepat dari jangka waktu beban masa studi dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas angka tiga.
Rektor Unpatti Prof Marthinus Jonanes Saptenno mengatakan kendati proses belajar-mengajar masih dilakukan secara daring karena pandemi COVID-19, terjadi kenaikan jumlah wisudawan dari tahun sebelumnya yang 1.177 orang.
"Walaupun masih pandemi COVID-19, dibandingkan dengan setahun sebelumnya, malah terjadi kenaikan jumlah wisudawan," ucapnya.