Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) akan memanggil guru dan kepala sekolah (Kepsek) yang dilaporkan malas mengajar, menyusul banyaknya laporan yang diterima terkait aktivitas belajar mengajar di daerah tersebut.
"Kami mendapatkan sejumlah permasalahan yang terjadi, terutama dari sisi pendidikan pada tiga kecamatan pulau terluar, yakni Pulau Hiri, Batang Dua, dan Kecamatan Moti. Pemkot segera memanggil dinas terkait untuk tindaklajut hal tersebut," kata Wakil Wali (Wawali) Kota Ternate, Jasri Usman di Ternate, Senin.
Jasri menyatakan, terkait minimnya tenaga pengajar (guru) di kecamatan terluar kota Ternate, akan dievaluasi oleh Dinas Pendidikan.
"Saya akan instruksikan kepala dinas pendidikan untuk nantinya memanggil guru yang diketahui tidak aktif mengajar di sekolah yang ada di tiga kecamatan pulau," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sekolah dasar di Moti yang gurunya tidak hadir, bahkan juga kepala sekolah yang sudah 6 bulan tidak masuk sekolah, sehingga nantinya Wawali Kota Ternate segera memanggil kepala sekolah tersebut.
Selain itu, kata Wawali, skema untuk penempatan guru-guru di sekolah baik SD maupun SMP nanti akan diatur lagi. Menurutnya, harus ditanamkan kembali prinsip guru, dimana harus bersedia ditempatkan dimana saja.
"Akan tetapi, terkadang tidak disadari oleh guru-guru kita dalam melaksanakan tugasnya, karena seringkali meninggalkan tugasnya," kata Wawali.
Sedangkan, di sisi lain, Jasri sendiri secara tegas memberikan peringatan bagi guru-guru, bahkan kepala sekolah yang justru tidak memiliki perhatian dan kepedulian terhadap sekolah dan pendidikan.
"Dengan tidak masuk hingga berbulan-bulan saya rasa itu tidak memiliki kepedulian terhadap sekolah, nanti kami segera hubungi kadis pendidikan untuk ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Polisi ungkap pelecehan seksual oknum guru terhadap siswa di Penjaringan, begini motifnya
Baca juga: Polisi ungkap pelecehan seksual oknum guru terhadap siswa di Penjaringan, begini motifnya