Ambon (ANTARA) - Balai Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon meningkatkan kompetensi analis laboratorium dengan melaksanakan pengujian bakteri Vibrio Parahaemolyticus strain Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND).
"Kegiatan ini penting sebagai upaya untuk peningkatan kompetensi analis laboratorium sehingga dapat melakukan pengujian bakteri V. parahaemolyticus strain AHPND dengan metode PCR sesuai SNI 8847-2 : 2022," ujar Kasubag Umum BKIPM Ambon Irawan F. Fakaubun dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Rabu.
Bakteri atau penyakit AHPND sendiri biasanya menyerang udang, menyebabkan organ pencernaan seperti usus tengah, hepatopankreas, dan lambung berwarna pucat/putih dan kosong.
Penyakit yang awalnya dikenal sebagai Early Mortality Syndrome (EMS) dapat menyebabkan kematian pada udang hingga 100 persen jika tidak ditangani dengan tepat.
Fakaubun melanjutkan kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh analis laboratorium BKIPM Ambon dan pejabat wilayah Kerja lingkup Balai KIPM Ambon secara daring serta menghadirkan pemateri yang berkompeten di bidangnya yaitu Khumaira Puspasari, analis dari Balai Besar KIPM Jakarta I.
Para peserta pun diberikan materi tentang verifikasi dan validasi metode dan dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab.
"Pelatihan ini menggunakan menggunakan sampel udang vanamei dan udang windu," ungkapnya.
Setelah penyampaian hasil pada kegiatan praktek di laboratorium menunjukkan bahwa metode yang digunakan telah sesuai metode SNI 8847.2-2022.
Fakaubun pun mengapresiasi narasumber dan para peserta yang telah mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik.
"Hasil dari pelaksanaan Kegiatan inhouse training dapat diakreditasi oleh KAN di tahun 2024 dan Balai KIPM Ambon mampu mencegah masuk atau keluarnya penyakit AHPND pada udang masuk di Maluku," ujarnya.
Disamping pelatihan tersebut, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan, saat ini BKIPM Ambon sendiri tengah melakukan digitalisasi program pelayanan untuk memudahkan pelaku ekspor perikanan dari provinsi itu.
Digitalisasi program di BKIPM Ambon tersebut dimulai dari pengisian nomor antrean secara daring, pengisian buku tamu secara daring hingga aplikasi BKIPM Mobile.
Tak hanya itu BKIPM juga gencar memberikan edukasi terkait sertifikasi kepada para pelaku usaha perikanan di Maluku.