Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bekerjasama dengan Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) melakukan diversifikasi kelapa sawit menjadi produk kerajinan tangan.
"Untuk memiliki bahan baku kelapa sawit sendiri Pemprov Maluku akan menjembatani persediaan stok yang diambil dari daerah penghasil untuk kebutuhan pengrajin," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Maluku Yahya Kotta dalam keterangan yang diterima di Ambon, Rabu.
Hal itu diutarakan Yahya dalam lokakarya kerajinan batik dan kerajinan tangan di Ambon.
Oleh sebab itu tak hanya dengan BBSPJIKB saja pihaknya pun bersinergi dengan Balai Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Balai Standarisasi Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Ambon.
"Provinsi Maluku tentunya mengapresiasi kegiatan ini karena ini berorientasi memanfaatkan bahan baku kelapa sawit. Tentunya terobosan ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Maluku," katanya.
Sementara itu Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Kementerian Keuangan Helmi Muhansyah mengatakan program-program berbasis kelapa sawit ini dibuat agar menyejahterakan para petani kelapa sawit dari Sabang sampai Merauke.
"Produk-produk sawit akan dikembangkan untuk menjadi batik dan kerajinan lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi," ungkapnya.
Saat ini di Maluku sendiri hanya Kabupaten Maluku tengah dan sebagian Seram Bagian Barat yang memiliki kebun kelapa sawit.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, Provinsi Maluku menghasilkan sebanyak 17.000 ton kelapa sawit. Angka tersebut 700 ton lebih banyak dibanding Maluku Utara yang hanya 16.300 ton.
Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat, Indonesia memproduksi kelapa sawit sebanyak 45,58 juta ton pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 1,02 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 45,12 juta ton.
Melihat trennya, produksi kelapa sawit Indonesia menunjukkan tren meningkat. Rekor produksi terbanyak dalam satu dekade terakhir mencapai 47,12 juta ton pada 2019.
Secara rinci, kelapa sawit yang berasal dari perkebunan besar sebanyak 30,06 juta ton pada 2022. Sementara, 15,52 juta ton kelapa sawit berasal dari perkebunan rakyat.