Ambon (ANTARA) -
PT Permodalan Nasional madani (PNM) Cabang Ambon tercatat memiliki 52 ribu nasabah di Maluku hingga Desember 2023 tersebar di Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB),dan Pulau Buru, dengan modal untuk pembiayaan sekitar Rp140 miliar.
"Kehadiran PT PNM di Maluku cukup mendapat perhatian dari masyarakat, terutama para ibu-ibu yang berjualan, kemudian para kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) guna mendapatkan modal guna pengembangan usaha mereka," kata Pimpinan PT PNM Cabang Ambon Taufiq Marsuki saat bersilaturahmi dengan insan pers di Ambon, Kamis.
Dia mengatakan, sejak dibukanya PT PNM di daerah ini membutuhkan dukungan dari ibu-ibu nasabah, karena tujuan utama kami adalah mengembangkan kapasitas usaha.
Menurutnya, 52 ribu nasabah yang menggunakan jasa pelayanan/pembiayaan PNM Cabang Ambon hampir 90 persen adalah usaha Ultra Mikro.
Ulta Mikro itu posisinya adalah masih di bawah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pendapatan perkapita lebih kecil dari Rp 00 ribu, dan plafon pembiayaan antara Rp3 juta sampai 10 juta, sementara yang 10 persen adalah UMKM dengan plafon pembiayaan di atas Rp 10 sampai Rp200 juta.
“Kondisi kualitas kredit masih cukup sehat sampai saat ini, terbukti dengan NPL (Non Performing Loan) kami masih terjaga di bawah 2,5 persen dan pada saat closing di November 2023 1,8 persen,,”katanya.
Taufiq mengatakan, dengan didampingi oleh tenaga-tenaga manager professional PNM Cabang Ambon akan mewujudkan pencapaian tambahan 1000 hingga akhir 2023.
PNM Cabang Ambon baru menyasar pada tiga pulau yaitu Pulau Ambon, Seram dan Pulau Buru, sementara untuk wilayah Maluku Tenggara masih dalam penjajakan.