Ambon (Antara Maluku) - Ketua Badan Percepatan Pemekaran Kabupaten Kepulauan Terselatan (BPPKKT) G. Leasa mengatakan pembentukan Kabupaten Kepulauan Terselatan (KKT) bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan Indonesia-Timor Leste.
"Ada empat pulau utama yang akan masuk dalam program pemekaran wilayah KKT dan kondisi geografisnya berbatasan langsung dengan Timor Leste," katanya di Ambon, Senin.
Empat pulau yang merupakan pintu masuk atau garis depan NKRI di wilayah perbatasan Selatan Daya ini mencakup Pulau Wonreli-Kisar, Wetar, Romang, serta Pulau Lirang yang merupakan daerah paling dekat dengan negara tetangga Republik Demokratik of Timor Leste.
G. Leasa mengatakan, perjuangan pemekaran KKT dari Maluku Barat Daya sebagai kabupaten induk sangat urgen dari aspek geopolitik, dan kultur masyarakatnya masih dalam sebuah keterikatan adat yang sangat kuat.
Ia merujuk kondisi geografis dimana dari Pulau Lirang seseorang bisa datang ke Timor Leste hanya dengan berperahu sampan.
"Apakah tidak mengganggu stabilitas kalau misalnya masyarakat MBD di wilayah KKT membandingkan kesejahteraan di negara tetangga? Sementara daerah ini baru menjadi kabupaten kurang lebih lima tahun dan kehidupan masyarakatnya belum mendapat perhatian lebih serius sebagaimana kabupaten yang baru dimekarkan," kata Leasa.
Dalam memperjuangkan program pemekaran, BPPKKT mengaku sudah berkonsultasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri dan komisi I DPR RI. Mereka juga sudah melakukan konsultasi dengan komisi A DPRD Maluku.