Ambon (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Moluccas Coastal Care (MCC) mengadakan kelas edukasi kesenian bagi anak-anak di Taman Pattimura Ambon.
“Lewat Program Moluccan Color Art Class MCC bersama desainer Maluku di Belanda Charissa Saija, melakukan kegiatan edukasi seni untuk anak-anak yang sedang berkunjung ke lapangan Pattimura Ambon,” kata Direktur LSM MCC Teria Salhuteru, di Ambon, Senin.
Ia mengatakan semua anak berhak mendapatkan ruang dan kesempatan untuk diberikan pengetahuan, termasuk kesenian. “Setiap anak juga mampu melakukan, membuat, dan menciptakan sebuah karya,” ujarnya.
Sebelumnya MCC melakukan edukasi kesenian di sekolah-sekolah formal pada lima Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kota Ambon, Suli, Tual dan Langgur.
“Dan kali ini kami membuka kelas kesenian untuk umum, khusus bagi anak-anak yang sedang mengunjungi lapangan Pattimura Ambon,” katanya.
Dikatakan, edukasi di sekolah formal MCC menggunakan kanvas dengan ukuran Kecil, namun untuk kelas seni di Taman Pattimura ini pihaknya menggunakan kain kanvas ukuran 1x1 meter untuk siapa saja yang ingin mewarnai.
Desainer Maluku di Belanda Charissa saija mengatakan seni adalah untuk semua orang. Tidak peduli berapa umur orang tersebut atau agama dan negara mana ia berasal, seni juga bisa menyatukan banyak orang.
Baca juga: MCC beri edukasi lingkungan bagi anak-anak Tual Maluku lewat seni
“Hari ini adalah bukti nyata. Sangat indah kita melihat semua orang bekerja bersama dalam satu karya seni. Mulai dari anak-anak usia 3 tahun hingga remaja, anak-anak jalanan, atlet, perempuan muslim, Kristen, bahkan dari luar negeri pun mengikuti kelas seni kami,” kata Charissa.
Sebelum kegiatan mewarnai team MCC mengedukasi beberapa anak di sekitar lokasi kegiatan tentang apa itu seni dan contoh-contoh karya seni.
Setelah sekitar dua satu setengah jam kegiatan berjalan ada sebanyak 10 anak-anak yang biasanya mencari uang di jalanan mereka ikut terlibat dalam kegiatan mewarnai.
Anak-anak diarahkan untuk mencampur warna, memegang kuas, dan mewarnai pohon pala dan cengkih di media kanvas ukuran 1x1 meter. Mereka bekerja sama bergantian untuk mewarnai, ada yang mewarnai daun, batang, buah cengkih dan pala.
Kegiatan ini dilakukan selama 3 jam dan sekitar 25 orang yang ikut terlibat dalam kegiatan mewarnai satu tema biota laut dan satu teman pohon cengkih serta pohon pala.
kegiatan ini turut dihadiri orang Maluku dari Belanda dan London yang juga melihat sisi lain dari kehidupan anak-anak di Kota Ambon.
“Harapan kami, kegiatan ini terus berjalan dan lebih banyak lagi anak-anak yang bisa mengembangkan seni. Senang akhirnya ada 80 anak yang ikut edukasi tentang kesenian dan lingkungan ini,” ucapnya.
Baca juga: MCC bagikan 1.000 pohon gratis kepada warga Ambon