Ambon (Antara Maluku) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon menyatakan 93 persen jajanan buka puasa di daerah ini belum memenuhi standar kebersihan lingkungan atau "hygiene" sanitasi
"Dari 15 sampel jajanan buka puasa yang telah diuji di labolatorium BPOM hanya satu sampel memenuhi syarat, 14 sampel mengandung kuman MPN/APM Coliform atau 93 persen tidak memenuhi standar hygine sanitasi," kata Kepala BPOM Ambon, Sandra Lintin, Rabu.
Menurut dia, sampel yang tercemar mikroba MPN dan APN Coliform antara lain es pisang ijo, es campur, syrup, kue lapis, agar-agar fla dan bolu kukus.
Hasil uji lab menunjukkan terdapat lebih dari 1.000 APN per gram dalam satu jenis makanan, sedangkan batas normal mikroba MPN coliform dalam makanan itu 3 APN per kilogram.
"Temuan umumnya ada pada es batu yang kemungkinan tidak menggunakan air yang matang dan wadah yang tidak dicuci dengana ir bersih sehingga mengandung kuman," katanya
Sandra mengatakan, uji sampel telah dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan 25 sampel 22 tidak memenuhi syarat kebersihan dan tahap dua 15 sampel.
"Selain juga menggunakan mobil laboratorium keliling 12 sampel tahap pertama dan lima sampel tahap dua. Umumnya juga ditemukan hygine sanitasi akibat perilaku masyarakat," ujarnya.
Diakuinya, walaupun masih ditemukan jajanan yang belum memenuhi standar kebersihan, tetapi pihaknya bersyukur tidak ada temuan bahan berbahaya yang digunakan dalam jajanan buka puasa.
Uji sampel, lanjutnya tidak ditemukan bahan kimia dan bahan berbahaya seperti Rhodamin B, Formalin, Borax dan Metanil Yellow.
"Kami bersyukur penjual makanan tidak lagi menggunakan pemanis buatan yang melebihi batas, bahan berbahaya juga negatif," tandasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan agar para pedagang memperhatikan standar kebersihan.
"Fokus kami adalah pembinaan karena para pedagang ini hanya menjual, bukan dia yang membuat. Jadi kami akan mengajarkan cara penyajian makanan yang bersih agar tidak terkontaminasi bakteri," ujarnya.
Sandra menambahkan, uji sampel makanan berbuka puasa akan dilaksanakan hingga satu minggu jelang Idul Fitri,sedangkan barang kadaluarsa dan sarana produk dilakukan hingga 13 Agustus 2013.
"Target uji pangan berbuka 60 sampel sedangkan mobil keliling 65 sampel. Kami berharap masyarakat juga memperhatikan pangan yang akan dibeli," katanya.