Ambon (ANTARA) - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ambon merelokasi kapal feri dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan transportasi penyeberangan antarpulau di wilayah Maluku.
“Untuk penambahan armada belum ada, tetapi peningkatan layanan di 2025 kami lakukan dengan relokasi KMP Erana untuk lintasan Hunimua-Waipirit dari Tual dan KMP Temi untuk lintasan Tual dari Hunimua,” kata General Manager ASDP Cabang Ambon Christoper Samosir, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap tingginya permintaan layanan penyeberangan serta upaya mendukung konektivitas daerah di tahun 2025.
Dia menyatakan bahwa relokasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan rute-rute strategis yang selama ini mengalami lonjakan penumpang dan barang. “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya dalam memastikan ketersediaan kapal di daerah-daerah yang menjadi prioritas konektivitas," ujarnya.
Kebijakan ini, juga sejalan dengan dukungan pengembangan ekonomi daerah di kawasan timur Indonesia. “Dengan layanan yang lebih efisien dan terjangkau, kami berharap konektivitas ini dapat mendukung aktivitas perdagangan, pariwisata, dan distribusi logistik,” katanya pula.
Selain relokasi kapal, dalam upaya meningkatkan pelayanan, Christoper mengaku, pihaknya juga melakukan peningkatan terhadap pertunjukan mesin KMP Wayangan untuk lintasan Galala-Namlea, dan KMP Rokatenda di lintasan Hunimua-Waipirit.
“Kami telah melakukan pengecekan dan peremajaan mesin pada beberapa armada yang melayani rute padat penumpang. Hal ini dilakukan agar perjalanan lebih aman, tepat waktu, dan mengurangi risiko kerusakan saat di laut,” katanya menambahkan.
Kemudian peningkatan fasilitas toilet (lavatory) di tiga kapal komersial, yakni, KMP Terubuk, KMP Inelika dan KMP Rokatenda. Ini dilakukan untuk menjamin kenyamanan, keamanan, dan kepuasan penumpang, khususnya di rute-rute antarpulau yang menjadi tulang punggung transportasi di Maluku.
ASDP Ambon terus berkomitmen untuk menjadi mitra utama dalam mendukung pembangunan wilayah kepulauan. Program relokasi kapal ini diharapkan mampu menjadi langkah awal untuk layanan transportasi laut yang lebih baik di masa depan.