Ambon Antara Maluku PT Pertamina diminta merealisasikan pengoperasian depot pengisian avtur di Bandara Mathilda Batlayeri, Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) yang telah dioperasikan pada 9 Mei 2014.
Kepala Bandara Mathilda Batlayeri, Januaris ketiks dihubungi dari Ambon, Kamis mengatakan, pengoperasian depot avtur telah disurvei PT Pertamina Pusat maupun wilayah Maluku pada 2013.
Bahkan, lahan untuk pembangunan fasilitas tersebut telah disiapkan.
"Jadi dibutuhkan depot avtur pengisian agar tidak meresahkan manajemen maskapai penerbangan maupun pilot pesawat yang terbang ke Bandara Mathilda Batlayeri dari Ambon dengan waktu 90 menit," ujarnya.
Pihak bandara Mathilda Batlayeri berkoordinasi dengan Pemkab MTB telah menyurati PT.Pertamina agar merealisasi pembangunan depot pengisian avtur karena memang dibutuhkan untuk menjamin kelancaran aktivitas penerbangan.
Apalagi, kegiatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) INPEX Masela Ltd melanjutkan eksplorasi pengeboran pada lapangan Gas Abadi di Blok Masela semakin intensif.
"Strategis memang pengoperasian Bandara Mathilda Batlayeri yang juga telah diprogramkan Gubernur Maluku, Said Assagaff untuk membuka rute penerbangan Internasional Saumlaki - Darwin, Australia Utara."
Gubernur Maluku, Said Assagaff memandang perlu melakukan perubahan pembangunan dengan salah satunya adalah membuka rute penerbangan Saumlaki - Darwin.
"Saya optimistis bakal menyerap wisman yang pada akhirnya membuka peluang peningkatan devisa guna membangun MTB," katanya.
Ia menyatakan, bila rute penerbangan Saumlaki - Darwin beroperasi, maka perlu memperluas jangkauannya ke Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara dengan pesona wisata menarik maupun potensi sumber daya alam (SDA) bernilai ekonomis.
Begitu pun ke Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang secara geografis dekat dengan Timor Leste.
Kementerian Perhubungan telah membangun bandara baru di desa Lorulan dan Tumbur, kecamatan Wertamrian dengan panjang landasan pacu 1.641 x 31 meter dan sejumlah kesiapan sisi udara. Seperti taxi way 145 x 15 meter dan apron 40x60 meter.
Fasilitas bandara ini memungkinkan didarati pesawat jenis ATR-72 atau berpenumpang 70 orang.
Bandara tersebut dinamai Mathilda Batlayeri karena perempuan asal Tanimbar (MTB) itu gugur dalam pertempuran melawan para pemberontak mempertahankan Markas Kepolisisan Kurau, Kalimantan Selatan pada 28 September 1953