Ambon (ANTARA) - Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Ruslan Tawari terpilih secara aklamasi memimpin Forum Wakil Rektor (Forwarek) se-Indonesia periode 2025-2027.
"Dengan amanah ini kami berjanji akan meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan Institut Seni Indonesia (ISI) se-Indonesia, baik di dalam negeri maupun secara internasional," kata dia di Ambon, Selasa.
Ruslan menggantikan ketua sebelumnya, yakni Muhammad Miftahussurur dari Universitas Airlangga Surabaya.
Pihaknya akan mengoptimalkan upaya Forwarek se-Indonesia mewujudkan Asta Cita dan program kampus penggerak yang saat ini tengah dijalankan pemerintah.
"Kita maksimalkan keunggulan masing-masing perguruan tinggi sebagai daya tukar untuk dapat menjalin kerja sama di dalam maupun luar negeri," kata dia.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Fauzan saat membuka Musyawarah Nasional Forum Wakil Rektor di Ambon, mengatakan melalui forum itu perguruan tinggi harus dapat melihat pola dan peta kerja sama luar negeri untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
”Perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia ada 4.400 lebih di Indonesia cukup strategis. Konsentrasi utama kita adalah siapkan sumber daya manusia. Apapun yang dilakukan pimpinan PT harus bermuara pada penguatan peran PT,” katanya.
Ia mengatakan saat ini peran perguruan tinggi bukan hanya tindakan strategis bermanfaat untuk masing-masing PT, akan tetapi harus bisa memberikan kontribusi bagi peningkatan sumber daya manusia untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Karena Bangsa Indonesia ini diproyeksikan pada 2045 menjadi negara yang besar dan kuat dari aspek ekonomi. Oleh sebab itu negara tergantung pada sumber daya manusia (SDM) yang kita cetak. Pada 2030 kita akan memasuki bonus demografi yang mana usia produktif jumlahnya 70 persen sementara sisanya nonproduktif,” katanya.
Ia mengatakan bonus demografi harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh perguruan tinggi untuk melahirkan gagasan dan inovasi baru dalam berbagai sektor.
Ia mencontohkan konsumsi beras Indonesia saat ini 30,34 juta ton per tahun, produksi 26,92 juta ton, dan impor 4,52 juta. Beras yang merupakan komoditas strategis memerlukan kajian khusus dari perguruan tinggi untuk menekan angka impor dan meningkatkan angka produksi.
“Kita harus dapat menjadikan komoditas riset yang dimiliki perguruan tinggi sebagai modal untuk kerja sama dengan negara lain. Tentu ini jadi pekerjaan rumah yang tidak mudah oleh sebab itu perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penyokong kuat yang dapat mencetak SDM yang layak hidup di tahun 2045,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wakil Rektor Unpatti terpilih pimpin Forwarek