Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon mencatat sebanyak 212 kejadian gempa bumi yang terjadi di wilayah Maluku dan sekitarnya pada periode Februari 2025.
"Kami mencatat 212 kali gempa bumi mengguncang wilayah Maluku dan sekitarnya selama bulan Februari 2025, dengan dua kejadian gempa yang dirasakan," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan gempa bumi dengan kedalaman yakni dangkal (antara 1-60 kilometer) 122 kejadian. Selanjutnya berkedalaman menengah (antara 61-30 kilometer) 82 kejadian dan delapan kejadian di kedalaman lebih dari 300 km.
Dari 212 kejadian gempa tersebut, sebagian besar bermagnitudo antara tiga hingga lima sebanyak 175 kejadian, sedangkan magnitudo kurang dari tiga 31 kejadian dan magnitudo lebih dari atau sama dengan lima sebanyak enam kejadian.
Gempa bumi yang terjadi didominasi di wilayah Pulau Seram dan laut Banda bagian selatan, dengan magnitudo pada rentang antara tiga hingga lima, serta kedalaman dangkal <60 km.
BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman kepada warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.
Selain itu, mengimbau jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada serta tidak mudah terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
BMKG juga mengimbau jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujarnya.*