Ambon (ANTARA) - Bandara Pattimura di Ambon, Maluku menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) skala penuh untuk menguji kesiapan personel dalam menghadapi situasi darurat dan meningkatkan kesiapsiagaan.
“Latihan ini bertujuan memastikan seluruh prosedur dan standar operasional (SOP) dijalankan secara tepat dalam kondisi krisis,” kata General Manager Bandara Pattimura Ambon Shively Sanssouci, di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan terdapat tiga skenario latihan yang disimulasikan yakni, kecelakaan pesawat (aircraft accident exercise), ancaman keamanan penerbangan (security exercise), dan kebakaran gedung (fire building exercise).
“Simulasi PKD ini meskipun berbasis skenario, didesain sedekat mungkin dengan kondisi nyata, agar seluruh personel benar-benar memahami peran dan tugas masing-masing sesuai dokumen dan SOP darurat,” ujarnya.
Dalam simulasi kecelakaan pesawat, diskenariokan pesawat Pombo Air dengan nomor penerbangan PM 122 rute Sorong–Ambon mengalami insiden saat mendarat.
Pendaratan keras membuat pesawat miring ke kiri, menyebabkan sayap dan mesin bergesekan dengan landasan hingga memicu kebakaran di titik C8 pada peta grid Bandara.
Dalam simulasi tersebut, dari 148 orang di dalam pesawat (141 penumpang dan 7 kru), 119 orang mengalami luka ringan, 20 luka sedang, dua luka berat, dan tujuh orang meninggal dunia.
Simulasi kedua menampilkan situasi unjuk rasa di depan terminal kargo. Ketika mediasi oleh tim negosiator gagal dan massa mencoba menerobos ke area terbatas, status keamanan ditingkatkan dari kuning (rawan) menjadi merah (darurat).
Skenario ketiga mensimulasikan ledakan di ruang panel listrik dekat Gate 4 yang menyebabkan kebakaran. Tim tanggap darurat segera melakukan evakuasi terhadap penumpang dan pekerja di area tersebut.
Latihan PKD ini melibatkan berbagai pihak seperti TNI AU, Kepolisian, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK), Basarnas, Airnav Indonesia, rumah sakit sekitar, maskapai, dan pemangku kepentingan bandara lainnya.
Meski melibatkan banyak elemen, latihan ini tidak mengganggu operasional bandara.
CEO Kantor Regional V PT Angkasa Pura Indonesia MMA Indah Preastuty menekankan pentingnya koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit serta lintas instansi dalam situasi darurat.
Sebagai pengelola Bandara Pattimura, PT Angkasa Pura Indonesia terus memperkuat perannya sebagai agen pembangunan dan pencipta nilai, yang mendukung pengembangan usaha dan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional melalui konektivitas udara.