Ternate, 3/9 (Antara Maluku) - Tokoh masyarakat Sofifi, Mulyadi mendesak pemerintah provinsi Maluku Utara untuk mempercepat pembangunanRSUD representatif di ibu kota itu agar masyarakat mendapatkan pelayan kesehatan yang lebih memadai.
"Sofifi adalah ibu kota provinsi tetapi rumah sakit yang ada di kota ini masih setara dengan puskesmas, khususnya dilihat dari segi kelengkapan peratan medis dan dokter," katanya di Ternate, Sabtu.
Kondisi itu mengakibatkan jika ada warga Sofifi yang sakit dan membutuhkan perawatan lebih intensif terpaksa harus bawa ke Ternate, itu pun hanya bisa dilakukan pada siang hari, sedangkan pada malam hari tidak bisa karena tidak tersedia angkutan laut.
Menurut dia, Pemprov Malut sejak dua tahun lalu telah memprogramkan pembanguan RSUD di Sofifi yang akan dilengkapi dengan peralatan medis setara dengan rumah sakit TPA, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Malut.
Tetapi program itu sampai sekarang belum terealisasi dan yang dilakukan pemprov hanya memindahkan pelayanan RSUD Chasan Boesoeri milik Pemprov Malut di Ternate ke Sofifi, itu pun hanya untuk pelayanan tingkat dasar sehingga belum bisa melayani pasien yang membutuhkan perawatan lebih intensif.
Sebelumnya Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba mengatakan, Pemprov Malut mengalami sejumlah kesulitan untuk mempercepat realisasi pembangunan RSUD di Sofifi, di antaranya masalah anggaran karena anggaran dibutuhkan sangat besar, sementara APBD Malut sangat terbatas.
Pemprov Malut telah melakukan berbagai terobosan untuk mendapatkan anggaran bagi pembangunan RSUD di Sofifi di antaranya dengan melakukan lobi ke pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kesehatan dan Bappenas, termasuk ke DPR RI tetapi baru sebatas persetujuan, sedangkan dari sisi anggarannya belum pasti.
"Pemprov berencana mencari anggaran untuk pembangunan RSUD di Sofifi dengan cara memijam ke pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan sekitar Rp300 miliar, tetapi kepastiannya masih harus dibicarakan dengan DPR," katanya.