Ambon, 15/3 (Antara Maluku) - Pendukung amenitas atau fasilitas kebutuhan wisatawan seperti penginapan, restoran, rumah makan dan kafe mendominasi usaha jasa wisata di Maluku, mencapai 827 dari total 1.260 usaha yang ada.
"Jasa makan dan minum saat ini mencapai 563 usaha, terbanyak berada di Kota Ambon dengan 32 restoran, 182 rumah makan, dan 44 kafe juga kedai kopi," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Maluku Katerina Huwae, di pertemuan Forum SKPD Dinas Pariwisata se-Maluku, Selasa.
Ia mengatakan usaha jasa makanan dan minuman juga cukup berkembang di Kabupaten Maluku Tengah, dengan total usaha mencapai 92 rumah makan, tiga restoran, dan sembilan kafe.
Begitu juga dengan Kota Tual, sedikitnya ada tiga restoran, 23 rumah makan dan enam kafe di sana.
"Jumlah usaha jasa wisata makanan dan minuman tersedikit di Kabupaten Maluku Barat Daya, hanya ada 12 rumah makan di sana," katanya.
Selain usaha jasa makanan dan minuman, usaha di bidang akomodasi juga tinggi. Dari 264 penginapan yang ada, 11 di antaranya adalah hotel berbintang, sedangkan 253 lainnya non bintang.
10 hotel berbintang berada di Kota Ambon, dan satunya berada di Kabupaten Maluku Tengah. Sedangkan penginapan non bintang tersebar cukup merata di 11 kabupaten/kota.
Tercatat, sedikitnya ada 71 penginapan non bintang di Kota Ambon, 56 di Kabupaten Maluku Tengah, 20 di Buru, 19 di Seram Bagian Timur, 17 di Seram Bagian Barat, 15 di Buru Selatan, 14 di Kota Tual, 13 di Kabupaten Maluku Tenggara, 12 di Kepulauan Aru, 10 di Maluku Tenggara Barat, dan enam di Maluku Barat Daya.
"Jasa perjalanan wisata yang mendukung juga cukup banyak, mencapai angka 109, terbanyak masih berada di Kota Ambon sebesar 83 usaha, kemudian Kota Tual sebanyak 11 usaha," kata Katerina.
Amenitas Dominasi Usaha Jasa Wisata di Maluku
Rabu, 15 Maret 2017 6:38 WIB