Magelang, 26/8 (Antara Maluku) - Aktris film Annisa Hertami meluncurkan antologi puisi karya-karyanya selama 2015-2017 berjudul "Agar Dapat Kubaca Zaman" sebagai pemahaman dan perayaan keberagaman profesi yang telah membesarkannya hingga saat ini.
Peluncuran buku puisi setebal 100 halaman dengan 82 karya dan pengantar oleh sineas Garin Nugraha itu berlangsung di Pendapa Art Space di Yogyakarta, Jumat (25/8) malam.
"Kumpulan puisi ini merupakan refleksi dan doa agar bisa membaca zaman dengan keberagamannya ini. Sekaligus memahami dan merayakan keberagaman profesi yang telah membesarkan hingga saat ini," katanya.
Ia menjelaskan goresan kata dalam puisi-puisi yang ada pada buku "Agar Dapat Kubaca Zaman" merupakan rangkuman dan rekaman jejak perjalannya dalam berkehidupan selama ini, baik menyangkut sengkarut pencarian diri maupun apa yang dilihat, dengar, dan dirasakan di sekitarnya.
"Yang mana emosi-emosi pikiran juga perasaan itu saya tuangkan ke dalam bait-bait puisi," kata Annisa.
Garin Nugraha yang malam itu juga hadir pada peluncuran buku dan membacakan sejumlah puisi Annisa tersebut, mengatakan annisa bertumbuh dalam beragam pengalaman kekaryaan, seperti pemain film, bermain teater, batik, pembawa acara, menari, menulis artikel, hingga meraih predikat Diajeng Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014.
Ia menyebut deretan pengalaman pribadi dan cara pandang pribadi, maupun pandangan sosial dan sikap nilainya terhadap proses diri, lingkungan maupun sifat bertuhannya sekaligus gugatan atas hidupnya dan kehidupan, terbaca dalam puisi-puisinya.
"Kepenyairan adalah jalan tak henti yang panjang. Kumpulan puisi Annisa adalah kepenyairan dari sebuah jalan awal yang patut diberi catatan tersendiri," katanya dalam sekapur sirih "Agar Dapat Kubaca Zaman" yang diterbitkan oleh Jogja Bangkit Pubhliser dan Galang Press Yogyakarta itu.
Sejumlah tokoh lintas profesi, penyair, pemusik, penari, dan budayawan membacakan puisi-puisi Annisa. Mereka, antara lain aktor, sutradara, dan penerjemah Landung Simatupang, serta budayawan Magelang Sutanto Mendut.
Beberapa seniman petani Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang dengan dipimpin ketuanya, Supadi Haryanto, berperforma mengiringi pembacaan salah puisi karya Annisa berjudul "Jalan Pulang" oleh penyair muda komunitas itu, Atika.
Pada kesempatan itu juga digelar pameran ilustrasi "Agar Dapat Kubaca Zaman" oleh beberapa perupa, seperti Nasirun, Ong Hari Wahyu, Bambang Herras, Yuswantoro Adi, Laksmi Shitaresmi, Anggar Prasetyo, Bambang Pramudianto, Astuti Kusumo, Joko Sultiono, dan Melodia.