Ambon (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku dan Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross/ICRC) menggelar vaksinasi massal di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menargetkan 750 orang divaksinasi COVID -19, di Ambon, Senin.
Dilaksanakan di gedung auditorium Unpatti Ambon, pelaksanaan vaksinasi ditargetkan bagi mahasiswa setempat, pelajar usia 12 tahun ke atas, masyarakat umum dan ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 13 minggu.
Vaksinasi massal PMI Maluku dan ICRC dijadwalkan berlangsung hingga 15 September 2021. Bagi dosis satu menggunakan vaksin Sinovac, dan dosis dua menggunakan vaksin AstraZeneca. Kegiatan itu melibatkan tenaga medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Ambon dan Politeknik Kesehatan (Poltekes) Negeri Ambon.
Dari 400-an orang yang mendaftar untuk divaksin, hingga Senin (13/9) sore, hanya 250 orang yang bisa mendapat vaksin. Sebagian besar pendaftar tidak lolos skrining karena memiliki penyakit bawaan dan pengidap alergi.
Tim ICRC yang dipimpin oleh Wakil Kepala Delegasi ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste Benoît Chavaz didampingi Delegasi Kesehatan ICRC Christine Campo dan Manajer Kerja Sama ICRC Indonesia Freddie Nggadas, bersama Delegasi Regional untuk Kepolisian dan Badan Pertahanan Calum McDonald, Manajer Program Kepolisian Namira Puspandari dan spesialis forensik dan kesehatan dr Sari Lestari Tijang ikut meninjau pelaksanaan vaksinasi di Unpatti Ambon.
Benoît Chavaz mengatakan ICRC bekerja sama dengan PMI berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia. Karena itu, vaksinasi massal gencar dilaksanakan di berbagai daerah.
Ia berharap melalui vaksinasi massal, Indonesia bisa segera terbebas dari pandemi COVID-19. Ia juga mengapresiasi kerja sama Unpatti Ambon untuk mau menjadi lokasi pelaksanaan vaksinasi yang digelar ICRC dan PMI Provinsi Maluku hingga dua hari berikutnya.
"Pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan ICRC sudah berlangsung di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kota Ambon. Kam berharap semua masyarakat Indonesia semuanya dapat divaksin guna memutus mata rantai COVID-19," ucap Wakil Kepala Delegasi ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste Benoît Chavaz.