Ambon (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Maluku yang telah melaksanakan program percepatan akses keuangan telah menunjang pertumbuhan inklusi keuangan di daerah itu.
"Pertumbuhan inklusi keuangan ditunjang peran TPAKD Provinsi Maluku yang menjalankan program percepatan akses keuangan untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan dan Pemulihan Ekonomi Nasional," kata Kepala OJK Provinsi Maluku, Roni Nazraz di Ambon, Sabtu.
Upaya tersebut, katanya, dilakukan melalui program Satu Rekening Satu Pelajar dan penyaluran kredit atau Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) pada sektor pariwisata dan UMKM.
Program satu rekening satu pelajar, kata dia, dengan realisasi rekening pelajar per September 2021 sebanyak 318.276 rekening dengan nominal Rp97,66 miliar.
Sementara penyaluran K/PMR kepada 104 debitur dengan total plafon sebesar Rp1,45 miliar.
Dia menjelaskan, di sisi lain pertumbuhan inklusi keuangan di Provinsi Maluku juga ditunjukkan oleh pertumbuhan jumlah rekening Lembaga Jasa Keuangan.
Menurut Roni, per triwulan III 2021, aset perbankan di Provinsi Maluku sebesar Rp26,58 triliun tumbuh 0,97 persen year over year (YOY).
Dengan jumlah rekening kredit sebanyak 174.409, tumbuh 12,97 persen YOY dan jumlah rekening dana pihak ketiga sebanyak 2.393.176 rekening tumbuh 12,77 persen YOY.
Pada sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB), dia menjelaskan jumlah kontrak pembiayaan sebanyak 96.188 rekening atau tumbuh 49,97 persen.
Selanjutnya pada sektor pasar modal, jumlah investor per September 2021 sebanyak 13.933 atau tumbuh 103,02 persen YOY.
Ia menambahkan, peningkatan inklusi keuangan di Provinsi Maluku diharapkan dapat meningkatkan kapasitas UMKM dan membuka lapangan pekerjaan yang pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
OJK: Sinergi TPKAD tingkatkan inklusi keuangan di Maluku, begini penjelasannya
Sabtu, 30 Oktober 2021 11:40 WIB