Ambon (ANTARA) - Kepala Perum Bulog Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Malut), Muhammad Taufiq mengatakan, menjelang akhir tahun 2021 Bulog memasok beras sebanyak 5.000 ton guna mengisi permintaan masyarakat memasuki tahun baru 2022.
"Setelah tiba pelabuhan Yos Sudarso Ambon, selanjutnya dibongkar dan diangkut untuk disimpan di gudang - gudang milik Bulog yang ada di Kota Ambon, Kota Tual dan Saumlaki , Kabupaten Kepulauan Tanimbar, " katanya, di Ambon, Senin.
Dengan demikian, lanjutnya , stok beras Bulog untuk dua provinsi ini tercatat sebanyak 10.000 ton karena stok tersedia mencapai 4.000-an ton.
Baca juga: Bulog Maluku lakukan pengawasan bahan pokok jelang Natal, antisipasi manipulasi
Ia menjelaskan, 10.000 ton beras tersebut akan ditempatkan di gudang Bulog Maluku sebanyak 9.000 ton yang tersebar di gudang Bulog Kota Ambon, Kota Tual, dan Saumlaki . Sedangkan untuk di Kota Ternate , Provinsi Maluku Utara sebanyak 1.000 ton.
Selain beras ada juga kebutuhan pokok masyarakat lainnya seperti gula pasir yang tersimpan di gudang Bulog Kota Ambon saat ini sebanyak 110 ton, minyak goreng yang ada di gudang 11 ton, dan tepung terigu 4 ton.
"Sekali lagi masyarakat tidak perlu takut dalam menghadapi cuaca ekstrem sekarang ini yang melanda Maluku dan persiapan memasuki Tahun Baru 2022," ujar Muhammad.
Baca juga: Bulog: stok kebutuhan pokok Maluku aman jelang Natal, antisipasi manipulasi
Yang jelas kalau sampai Bulog Maluku terjadi kekurangan stok kebutuhan pokok, maka siap pengadaan dari Makassar atau Jawa Timur, karena ketersediaan stok terutama beras harus ada di gudang Bulog.
Muhammad mengemukakan, Bulog Maluku selalu mempersiapkan stok dalam jumlah yang besar, selain itu kegiatan operasi pasar dengan menjual kepada masyarakat dengan harga Rp10.000 per Kg masih terus berlangsung.
Baca juga: Stok beras Bulog untuk Maluku dan Malut aman hingga 4 bulan ke depan