Ambon (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon bekerja sama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kemenkes Maluku, memberikan edukasi tentang prosedur keamanan penyelaman yang benar kepada nelayan tradisional di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
"Nelayan tradisional yang menggantungkan hidup dari sumber daya hayati laut harus mengetahui prosedur penyelaman yang aman, sehingga terhindar dari kemungkinan terjadi kecelakaan laut," kata Koordinator tim Evakuasi Medis Laut (EML) Lantamal IX Ambon Kapten Laut (K) Agus Wijaya, dalam keterangan diterima di Ambon, Senin.
Menurutnya, nelayan tradisional masih minim tentang cara menangkap ikan yang aman dengan cara penyelam, memanfaatkan peralatan seadanya serta tidak memperhatikan masalah keamanan saat melakukan penyelaman.
Dia mencontohkan kasus kejadian Barotrauma atau gangguan kesehatan pada telinga ketika terjadi cedera dalam telinga akibat adanya perubahan tekanan udara atau tekanan dalam air secara mendadak, sering dialami oleh para penyelam tradisional, dikarenakan ketidaktahuan akan keamanan saat menyelam.
"Barotrauma adalah kejadian yang paling sering dialami dan membahayakan bagi para nelayan yang menyelam untuk mencari ikan," katanya.
Puluhan nelayan tradisional di SBB juga mendapat penjelasan tentang langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila seorang nelayan mengalami barotrauma dari tim Dosen Poltekes Kemenkes Maluku.
Menurut seorang Dosen Poltekes Suardi Zerimi menjelaskan, sosialisasi itu sangat penting dan bermanfaat bagi para penyelam tradisional di SBB, karena selama ini mereka minim pengetahuan tentang prosedur penyelaman yang aman, serta tindakan yang bisa dilakukan jika terjadi kecelakaan dalam penyelaman.
Setelah sosialisasi, para penyelam juga ikut mempraktekkan teknik menyelam yang aman dengan memanfaatkan peralatan selam oleh para instruktur selam dari Lantamal IX Ambon.