Jakarta (ANTARA) - Perhelatan Piala Dunia selalu menjadi magnet kuat bagi miliaran penduduk Bumi ini untuk menyaksikannya. Begitu pula bagi warga Ternate.
Meski Timnas Indonesia tidak masuk menjadi salah satu dari 32 negara peserta Piala Dunia 2022 di Qatar, itu tidak mengurangi antusiasme warga Ternate untuk menyaksikan pertandingan demi pertandingan melalui tayangan langsung televisi.
Tidak seperti pendukung tim negara tertentu yang homogen, warga Ternate, Maluku Utara, memiliki tim jagoan yang berbeda-beda. Meski memiliki jago yang berbeda, mereka mudah dipersatukan dalam kepentingannya yang sama: merayakan Piala Dunia 2022.
Tak bisa dimungkiri, pertandingan sepak bola—apalagi level dunia--memang menjadi ajang hiburan bagi warga Ternate. Mereka merayakan dengan beragam cara.
Mulai dari memasang bendera tim jagoan di rumah, di ruang publik, hingga kendaraan. Tak ketinggalan, mereka juga memakai kaus tim sepak bola tim negara yang didukungnya, berjualan bendera, bahkan akad nikah pun bertemakan sepak bola.
Saat berada di Ternate, antusiasme warga kian terasa ketika menyaksikan kaum gila bola itu melakukan konvoi di pagi hari usai semalam tim sepak bola yang dijagokan meraih kemenangan. Atmosfer Piala Dunia 2022 di Qatar terasa ketika menyaksikan kegembiraan warga menyambut kompetisi sepak bola paling bergengsi antarnegara itu.
Baca juga: Pendukung tim Belanda di Kota Ambon berkonvoi rayakan kemenangan, terapkan Prokes
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ternate Sutopo Abdullah memahami antusiasme warga tersebut sehingga pemda menganggap perlu memberikan sejumlah fasilitas kepada warga.
Salah satunya, menyediakan videotron untuk nonton bareng Piala Dunia 2022 di dua lokasi, yakni di depan Kantor Wali Kota dan Benteng Oranje atau Fort Oranje.
Dua lokasi bisa menampung ribuan orang karena halamannya luas sehingga semua masyarakat bisa hadir. Selain itu, banyak komunitas juga menggelar nonton bareng di setiap sudut kelurahan.
Menurut pria yang menjabat sebagai Presiden Penggemar Argentina Maluku Utara ini, olahraga terutama sepak bola memang menjadi ajang hiburan bagi warga di wilayahnya sekaligus menjadi kesempatan untuk bersosialisasi dengan pendukung tim kesayangan masing-masing.
Adapun saling berkomentar pedas dengan menyindir dengan tim lawan sudah menjadi hal biasa di pergaulan, saat berkumpul di warung kopi, maupun di media sosial.
Kendati demikian, belum pernah melihat para warga Ternate sampai melakukan tindakan kekerasan atau bermain fisik hanya karena tim sepak bola yang diunggulkan kalah.
Tim Argentina memiliki penggemar terbanyak di Ternate, bahkan akad nikah pun memakai jersey Argentina.
“Kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan keselamatan selama teman-teman berlalu lintas melakukan konvoi,” katanya ketika kala dihubungi dari Jakarta.
Yang penting, jangan sampai konvoi para penggemar tim sepak bola mengakibatkan tindakan yang mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya turut mengajak kepolisian mengawasi kegiatan tersebut.
Para penggemar ini diarahkan meramaikan Piala Dunia 2022 dengan kegiatan sosial, seperti kerja bakti, senam bersama, atau jalan sehat dari masing-masing komunitas.
Harapannya, dari beragam kegiatan sosial itu bisa memberikan dampak positif bagi sesama dan semakin membangun citra yang baik bagi para suporter di Indonesia terutama Ternate.
Pertandingan demi pertandingan sepak bola pada Piala Dunia 2022 ini diharapkan juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga sehingga saling mengenal.
Baca juga: Seribuan pendukung tim Belanda di Ambon berkonvoi rayakan kemenangan, terapkan prokes
Bendera negara laris
Antusiasme juga dirasakan langsung oleh warga di Ternate dengan melakukan sejumlah aktivitas yang terlihat di jalanan raya. Selain konvoi di pagi hari, banyak warga membeli bendera negara yang dijajakan di pinggir jalan.
Kang Asep, penjual bendera-bendera negara peserta Piala Dunia 2022, menuturkan dagangannya laris manis selama ajang yang digelar mulai dari 20 November hingga 18 Desember tahun ini.
“Bendera paling laku di Ternate itu Argentina, Brasil, Belanda, dan Jerman," kata Asep, 44 tahun.
Penghasilannya sebagai penjual bendera musiman ini meningkat lantaran banyak warga yang setiap hari membeli dagangannya selama Piala Dunia 2022.
Kondisi ini berbeda saat dirinya menjualkan bendera Merah Putih menjelang Hari Kemerdekaan Negara KRI yang pembelinya terbilang tidak sebanyak ini.
Larisnya penjualan bendera lantaran lantaran banyak warga Ternate menjadi pendukung tim negara yang berlaga di Piala Dunia 2022.
Harga setiap bendera tergantung ukuran dan bahan kain, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp200 ribu/lembar.
Baca juga: Warga Maluku Tengah dukung Argentina dengan bentang bendera 100 meter
Per hari Asep bisa menjual sekitar 20-50 bendera, namun ia belum bisa hitung keuntungan karena masih ramai pembeli.
Penjual lain, Dedek, mengatakan sejumlah bendera negara peserta Piala Dunia 2022 tidak laku karena tidak memenangi pertandingan.
"Kalau tim negara itu kalah, itu menurunkan penjualan bendera, bahkan ada yang sampai pagi belum ada yang beli bendera negara itu," kata Dedek.
Ahmad Albar, warga setempat, mengaku lebih tertarik membeli bendera negara Jepang dan Arab Saudi karena perwakilan benua Asia itu, pada laga awal tampil impresif dengan memenangi pertandingan.
Sepak bola memang menjadi olahraga paling populer di planet Bumi. Dan, setiap laganya tidak hanya memberi kegembiraan bagi penggemar, tapi juga bagi orang-orang yang jeli mengais rezeki darinya, seperti Kang Asep dan Dedek.
Editor: Achmad Zaenal M
Baca juga: Polisi bubarkan konvoi pendukung Timnas Argentina di Ternate, antisipasi corona
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Merayakan atmosfer Piala Dunia di Ternate