Ambon (ANTARA) - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Maluku memastikan pelayaran antarpulau dari Pelabuhan Galala Ambon - Namlea dapat berjalan aman selama liburan Tahun Baru 2023.
“Insya Allah aman. Semoga tidak terganggu cuaca dan gelombang yang mengakibatkan sampai ditiadakan pelayanan kapalnya,” kata Kepala BPTD Maluku, Handa Lesmana, di Ambon, Sabtu.
Lesmana mengatakan, BPTD telah menyiapkan tiga armada untuk pelayaran antarpulau dari Galala - Namlea, yakni KMP. Wayangan, KMP. Temidan, dan KMP. Garda Maritim 5.
“Tidak ada penambahan armada, karena memang di Maluku sangat terbatas jumlah kapal penyeberangan. Tapi masih aman untuk Galala - Namlea,” ujarnya.
Baca juga: BPTD Maluku: Pelayaran antarpulau dihentikan sejak 3 hari akibat gelombang tinggi
Menurutnya, dalam liburan Tahun Baru 2023 ini juga diperkirakan tidak akan terjadi penumpang yang membeludak di dalam kapal.
“Harusnya tidak, karena jatuhnya awal 2023 itu hari Minggu. Jadi sama saja dengan libur biasa. Waktu Natal kemarin juga aman tidak terlalu membeludak karena jatuhnya di hari Minggu. Tidak terjadi liburan yang panjang,” terang Lesmana.
Lesamana menjelaskan, meskipun BPTD telah berusaha untuk melancarkan pelayaran, namun cuaca saat ini tidak dapat dipastikan tetap baik-baik saja.
“Waktu tanggal 24 Desember hampir dibatalkan karena gelombang tinggi. Namun karena banyak peminat, jadi solusinya jadwal digeser dari jam 20.00 ke jam 14.00 WIT,” katanya.
Kata Lesmana, apabila siang ke malam gelombang masih dikatakan aman untuk pelayaran. Namun malam ke pagi yang gelombangnya tinggi dan tidak aman untuk keselamatan penumpang.
Baca juga: KSOP Ternate kembali tunda aktivitas pelayaran di Malut akibat cuaca buruk
“Biasanya pagi ke malam gelombang nya sedang, tapi tidak menutup kemungkinan, bila pagi ke malam tinggi juga ya otomatis batal. Kami tidak berani ambil risiko,” ucapnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi keputusan pemerintah terkait pelayanan kapal penyeberangan.
Apabila harus dihentikan karena faktor cuaca dan gelombang, tetap diikuti. Karena keselamatan adalah hal yang utama dan tidak bisa tawar menawar.
“Mari kita berdoa semoga cuaca dan gelombang di perairan Maluku senantiasa kondusif untuk berlayar,” pinta Lesmana.
Baca juga: Pelni Ambon rekayasa jalur pelayaran antisipasi mudik Nataru