Ambon (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku menyatakan masalah sampah yang tidak ditangani dengan baik akan mengancam tingkat pengunjung dan keindahan destinasi wisata.
“Masalah sampah sudah pasti mengancam. Karena destinasi wisata itu yang kita cari adalah keindahan dan keamanan. Itu yang paling penting,” kata Kadis Pariwisata Maluku, Meykal Pontoh, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan permasalahan sampah pada destinasi wisata menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya tugas pemerintah dan pengelola, namun juga tanggung jawab pengunjung.
“Karena kalau, misalnya sudah disiapkan tempat sampah, tapi tidak digunakan, dan tetap masih buang sampah sembarangan, ya, itu sama saja. Memang perlu kesabaran. Bayangkan sektor wisata mau jadi apa kalau di situ banyak sampah,” ujarnya.
Menurutnya, pengelola perlu tegas untuk memberikan peringatan terlebih dahulu terhadap pengunjung. Hal ini untuk membiasakan dan upaya membentuk kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
“Jadi ketika ada pengunjung masuk di lokasi wisata, ada pengawas yang memang memperingatkan pengunjung buang sampah jangan sembarang. Kan bagus. Awal-awal mungkin perli ketegasan, tapi kalau komitmen, lama kelamaan masyarakat akan sadar,” kata Meykal.
Begitupun dengan keamanan. Meykal menambahkan, pengawas atau pengelola destinasi wisata juga perlu ketegasan dalam mengawal pengunjung agar tidak membawa minuman keras ke lokasi wisata.
“Kalau tempat wisata dibiasakan menjadi tempat mabuk untuk para pengunjung, nanti para pengunjung lainnya tidak mau ke situ lagi karena tidak aman. Apa lagi mabuk-mabukan itu berpotensi berkelahi dan lain sebagainya, orang pasti takut ke sana,” kata Meykal.
Ia berharap, seluruh pengelola destinasi wisata dapat menjaga lokasi wisata dengan baik agar tetap bersih dan aman.
“Sehingga kesenangan, kebahagiaan masyarakat ke tempat wisata itu tetap terjaga,” ucapnya.*