Ambon (ANTARA) - Masyarakat Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, mengeluh karena akses jalan lingkar Pulau Lurang di daerah itu belum dibangun padahal Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Maluku sudah melakukan survei sejak lama.
"Rencananya pihak ketiga akan membangun akses jalan di wilayah kami tetapi sampai saat ini belum terealisasi karena alasan jalan lingkarnya terlalu pendek dan tidak mencapai 10 kilometer," kata Plt Kepala Desa Ditutup, Rei Muraram yang dihubungi dari Ambon, Jumat.
Padahal akses jalan lingkar di wilayah terluar, terdepan, dan terpencil ini sangat strategis untuk menjangkau desa dan dusun lainnya kemudian jaraknya lebih dari 10 km.
Menurut dia, akses jalan dari Ustutun ke dusun lain memiliki jarak lebih dari 10 kilometer.
Namun dia belum mengetahui pasti, apakah yang menjadi alasan akses jalan yang belum mencapai 10 km dari pihak ketika atau BPJN.
"Saya belum tahu itu dari kontraktor atau BPJN, namun yang pasti mereka tidak berani kerja kalau akses jalan yang dikerjakan tidak mencapai 10 kilometer," ucapnya.
Dia berharap semoga akses jalan di pulau yang sangat dekat dengan negara Timor Leste itu segera dibangun mengingat wilayah ini masuk dalam kategori 3T yakni tertinggal, terluar, dan terdepan.
"Presiden Jokowi juga sangat berharap pembangunan yang masuk wilayah strategis agar bisa menjadi fokus pembangunan di berbagai sektor dan kita berharap semoga Kepala BPJN Wilayah Maluku mengecek dan menegur bawahannya yang masuk satuan kerja di Kabupaten MBD," katanya.
Masyarakat keluhkan akses jalan lingkar Pulau Lurang, begini penjelasannya
Jumat, 13 Agustus 2021 20:02 WIB