Ambon (ANTARA) - Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Provinsi Maluku membatalkan dan meniadakan perayaan Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China 2573 Kongzili jatuh pada Selasa (1/2), guna mendukung imbauan pemerintah terkait antisipasi penyebaran COVID-19.
"Puncak perayaan Imlek besok (Selasa) tidak perayaan seperti tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19, termasuk aksi barongsai keliling juga ditiadakan," kata Ketua Walubi Maluku Wilhelmus Jawerissa, di Ambon, Senin.
Menurutnya, setiap warga keturunan telah diimbau untuk merayakan Imlek secara sederhana di rumah masing-masing saja guna mencegah adanya kerumunan dan kontak fisik.
"Tidak perlu merasa kecewa bahwa kita mengabaikan budaya, tetapi kita lebih menghormati keselamatan banyak orang," ujar Wilhelmus.
Pihaknya, memberikan kebebasan bagi umat melakukan persembahan atau ritual berdoa di Vihara Swarna Giri Tirta, kawasan Gunung Nona, Kota Ambon, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, namun dipastikan tidak ada kegiatan seremoni yang memicu kerumunan.
"Jadi sekali lagi tidak ada perayaan terpusat maupun pesta kembang api dan pertunjukan barongsai seperti sebelum-sebelumnya," katanya.
Baca juga: Pemkot Ambon tes antigen acak di sekolah cegah penyebaran COVID-19 varian baru
Dia menambahkan, tidak ada untungnya menggelar kegiatan yang dapat memicu klaster baru penyebaran COVID-19, apalagi tren kasusnya di Kota Ambon dalam sepekan terakhir mengtalami peningkatan.
Selain itu, situasi Kota Ambon dan Maluku pada umumnya sedang tidak kondusif dan berduka sehubungan konflik antarwarga Ori dan Pelauw dengan warga Kariuw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pada 26 Januari 2022.
Ia menambahkan, tahun ini adalah tahun Macan Air, sehingga shio ini bisa menjadi acuan bagi masyarakat untuk bertindak dengan tegas, gesit, dan harmonis.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy menyebutkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu mengalami peningkatan.
"Penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 meningkat menjadi 64 kasus setelah lima minggu berturut -turut tidak ada kasus baru," katanya di Ambon, Senin.
Baca juga: Satgas COVID-19 Ambon hentikan PTM 11 sekolah cegah klaster baru
Hingga Senin (31/1) penambahan kasus menjadi 64 orang sejak ditemukan lagi kasus konfirmasi positif pada 24 Januari 2022.
Penambahan kasus berpengaruh pada skor dan zonasi kota Ambon dalam peta resiko penyebaran COVID-19 di Provinsi Maluku.
Kota Ambon kini turun ke Zona Kuning (Resiko Rendah) dengan skor 2,92, setelah sebelumnya berada pada zona hijau dengan skor 3,00.
Baca juga: Kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 di Ambon meningkat, butuh kesadaran masyarakat
Walubi Maluku tiadakan perayaan Imlek antisipasi melonjaknya COVID-19
Senin, 31 Januari 2022 17:08 WIB