Ambon (ANTARA) - Sebanyak 89 kepala keluarga (KK) atau 410 jiwa warga Desa Wulur, Kacamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terdampak bencana tanah longsor yang terjadi pada Rabu (29/6) sekitar pukul 13.45 WIT.
"Tidak ada korban jiwa, dan warga terdampak mengungsi di fasilitas pemerintah maupun di rumah-rumah warga lain yang relatif lebih aman dari bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Maluku Barat Daya, Dalma Eoh yang dikonfirmasi Antara, dari Ambon, Kamis.
Dia mengakui, data warga terdampak bencana tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi di Wulur yang merupakan ibu kota kecamatan Damer, masih terus didata tim kecamatan dan kemungkinan akan berubah-ubah.
"Jadi data ini belum valid karena masih terus didata dan dilaporkan perkembangannya oleh tim kecamatan. Begitu juga dengan jumlah rumah maupun fasilitas umum yang rusak," katanya.
Warga yang terdampak menurutnya, saat bencana terjadi mereka langsung diungsikan dan ditampung di Balai Desa. Namun atas koordinasi Camat bersama pemangku kepentingan sehingga mereka telah ditampung di rumah-rumah penduduk yang aman.
Menyangkut bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan maupun tenda, Dalma mengakui, pihaknya masih belum bisa mengirimkan ke Kecamatan Damer, disebabkan adanya larangan berlayar yang dikeluarkan BMKG sehubungan gelombang tinggi dan cuaca buruk di wilayah tersebut.
Baca juga: Hujan lebat berangin berpeluang terjadi di sebagian besar provinsi, termasuk Maluku
"Tapi sejauh atas koordinasi dengan Camat maka bantuan bahan makanan dari warga desa tetangga seperti Desa Hili dan Keli kepada warga terdampak. Ada juga pengusaha setempat yang ikut membantu bahan pangan untuk warga terdampak bencana tanah longsor," katanya.
Dia sedang meminta Camat untuk menghitung ketersediaan bahan pangan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana.
"Camat telah membentuk satgas bencana yang bertugas mengambil inisiatif mencadangkan bahan pangan seperti beras dan mie instan bagi para korban bencana untuk jangka waktu hingga satu minggu ke depan, sambil menunggu pengiriman dari ibu kota kabupaten setelah kapal diijinkan berlayar," katanya.
Dalma juga telah menyurati seluruh Camat di Kabupaten Maluku Barat Daya untuk segera memetakan lokasi dan titik-titik rawan bencana di masing-masing wilayah, dan segera dilaporkan, sekaligus melakukan langkah-langkah antisipasi juga mengurangi dampak kerusakan maupun korban jiwa saat bencana terjadi.
Baca juga: Satlak PB Malteng proses laporan kerusakan akibat gempa 2019, begini penjelasannya
98 KK terdampak bencana longsor di Maluku Barat Daya, turut prihatin
Kamis, 30 Juni 2022 18:43 WIB