Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menyiapkan sebanyak 1.400 kios darurat untuk menampung pedagang pasar Mardika yang akan direlokasi ke sejumlah lokasi pasar lainnya.
"Kita sudah bangun 1.400 kios untuk menampung ribuan pedagang yang akan direlokasi guna proses revitalisasi pasar Mardika," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) kota Ambon, Enrico Matitaputty, Selasa.
Enrico mengatakan, revitalisasi pasar Mardika masuk dalam tahapan relokasi pedagang, dilanjutkan pembongkaran sesuai persyaratan dari Kementerian PUPR.
Ia memaparkan, 1.400 kios darurat dibagi di beberapa pasar tradisional yakni pasar apung 335 kios, pasar transit Passo 1.000, dan pasar ole-ole Tantui 132 kios.
"Kita berharap dalam waktu dekat dinas perindustrian dan perdagangan segera melakukan proses relokasi pedagang sesuai jadwal yang ditetapkan," ujarnya.
Diakuinya, secara teknis Pemkot Ambon telah dilakukan asistensi oleh tim kementerian PUPR dan sudah rampung walaupun ada beberapa perubahan. "Yang menjadi persoalan terkait dengan relokasi Kepala Dinas Indag telah membuat jadwal terkait tahapan relokasi," katanya.
Dalam proses relokasi pedagang, kata Enrico, Wali Kota Richard Louhenapessy telah bertemu Forkopimda kota Ambon untuk mendukung tahapan tersebut.
Ia mengemukakan bahwa revitalisasi pasar merupakan tanggung jawab Kementerian PUPR, lelang fisik dilaksanakan Direktorat Jendral Cipta Karya.
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan dan Kementerian PUPR mengucurkan anggaran revitalisasi pasar Mardika sebesar Rp160 miliar, tetapi karena pandemi COVID-19, maka pelaksanaan fokus pada pembangunan lain yang akan dilaksanakan pada 2021.
Anggaran revitalisasi pasar Mardika bersumber dari Kemendag dan Kementerian PUPR, yang akan direvitalisasi menjadi pasar modern, tetapi tetap mempertahankan ciri khas tradisional.