Ambon (ANTARA) - Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Dominicus Dumatubun mengajak warga Desa Labetawi, Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual menanam mangrove di pesisir Pantai Divur.
"Langkah ini untuk membendung air laut saat air pasang, sehingga dapat mengurangi abrasi di daerah pesisir pantai kedepan," ujar Pejabat Sementara Kasitahwildirga Lanud Dumatubun, Lettu Tek Karunia Tri Sembodo melalui keterangan pers yang diterima di Ambon, Jumat.
Penanaman 200 bibit mangrove tersebut dalam rangka pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut ini sangat penting dan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di daerah pantai Divur Desa Labetawi
Baca juga: Basarnas Ternate tanam mangrove di Pantai Kelurahan Gambesi
Penanaman mangrove tersebut dilakukan secara serentak oleh masayarakat, para tokoh adat serta seluruh elemen Desa Labetawi.
Karunia menjelaskan, selain melaksanakan penanaman pohon magrove bersama masyarakat, Lanud Dominicus Dumatubun
juga melaksanakan tugas sesuai arahan dari Komandan Lanud Letkol Pnb Ruli Suryaagar Babinpotdirga selain membantu dan hadir mendampingi kegiatan masyarakat di wilayah binaannya.
"Kami juga harus peduli dengan pelestarian lingkungan alam salah satunya melalui kegiatan penanaman pohon mangrove ini," kata dia.
Untuk itu diharapkan elemen desa tersebut agar terus mengedukasi masyarakat dalam rangka menjaga kelestarian pantai.
Baca juga: Pertamina di Maluku Utara gandeng warga tanam 300 pohon mangrove
"kami juga mengajak masyarakat untuk memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dalam menjaga kelesrarian alam dan lingkungan khususnya," tandasnya.
Kawasan hutan mangrove sendiri memiliki fungsi untuk menyerap semua kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut.
Manfaat hutan mangrove bagi kehidupan adalah akan menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih.
Baca juga: Lantamal tanam 1.000 mangrove sukseskan pemecahan rekor MURI