Jakarta (Antara Maluku) - Kolaborasi Toyota dan Daihatsu dalam produk kendaraan serbaguna (MPV) Avanza-Xenia berlanjut dengan akan diluncurkannya All New Avanza dan All New Xenia pada 9 November 2011.
Keberlanjutan kerja sama keduanya akan diumumkan Senin di Jakarta, yang akan dihadiri oleh Hiroji Onishi, Managing Officer Toyota Motor Corporation (TMC), Presiden Daihatsu Motor Corporation (DMC) Koichi Ina dan Presdir PT Astra International Tbk. (AI) Priyono Sugiarto, serta Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan dan Presdir PT Astra Daihatsu Motor Sudirman MR.
Kolaborasi Avanza-Xenia dimulai pada 2004.
Menurut GM Perencanaan Pemasaran TAM, Widyawati Soedigdo, di Jakarta, Senin, ide kolaborasi untuk membuat kendaraan serbaguna (MPV) yang lebih kecil dari Toyota Kijang berawal dari krisis ekonomi 1998 yang membuat daya beli masyarakat Indonesia merosot tajam.
"Pasar otomotif nasional membutuhkan produk yang bisa memenuhi kebutuhan pasar yang sesuai dengan daya beli masyarakat saat itu, kendaraan keluarga dengan tuju penumpang" katanya.
Merespons kondisi tersebut, kata dia, TAM mengusulkan kepada TMC untuk membuat MPV yang lebih kecil dan pada tahun 2000-an TMC memutuskan memulai proyek sinergi antara TMC dan DMC untuk mengembangkan kendaraan sesuai permintaan pasar saat itu. "Lalu lahirlah konsep Avanza-Xenia," ujar Widyawati
Berdasarakan prinsip kompetensi, TMC dan DMC mempercayakan Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai basis produksi kendaraan ini, karena ADM kuat dalam pembuatan "compact car."
Namun, lanjut dia, tidak berarti Toyota menyerahkan sepenuhnya pengembangan MPV kecil tersebut kepada Daihatsu. Meski semua kendaraan MPV ini diproduksi di pabrik Daihatsu, peran Toyota juga sangat besar, terutama dalam menjamin mutu produk.
"Toyota tetap melakukan kontrol secara penuh agar kendaraan yang diproduksi bisa memenuhi standard kami yang memang dikenal lebih tinggi," katanya. TMC, lanjut Widyawati menempatkan Chief Enginernya Kaoru Hosokawa untuk mengembangkan model Avanza-Xenia.
Pada awal produksi, kata dia, penjualan Toyota Avanza ditargetkan hanya 2.400 unit dan Daihatsu Xenia sebanyak 1.200 unit. Namun dalam perkembangannya, permintaan Avanza terus melambung mencapai 17 ribu unit saat ini. "Tapi kemampuan pasok kami baru mencapai 14 ribu sampai 15.000 unit," katanya.
Widyawati juga menegaskan hingga saat ini, meski berkolaborasi dalam produksi, pemasaran Avanza dan Xenia dilakukan secara terpisah. "Bahkan soal harga, kami menentukan masing-masing," ujarnya.
Selain diproduksi untuk pasar domestik, hasil kolaborasi tersebut juga dipasarkan untuk ekspor, dengan menggunakan merek Toyota Avanza.
Berdasarkan data PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ekspor Avanza pada Januari-September 2011 telah mencapai 14.511 unit dan 2010 mencapai 19.789 unit, dengan negara tujuan ekspor antara lain negara di kawasan ASEAN seperti Thailand, Brunei, dan Filipina, serta negara-negaea di Afrika seperti Afrika Selatan, Kenya, Angola, serta negara-negara di Kawasan Timur Tengah seperti Syiria, Libanon dan Yordania.