Ambon (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku memberikan bantuan ekonomi produktif kepada 12 kelompok masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Bantuan ekonomi itu diberikan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem periode 2020-2024.
“Tujuan bantuan ini adalah stimulus bagi kelompok masyarakat agar mengembangkan diri melalui usaha ekonomi dan diharapkan dapat meningkatkan perhatiannya pada pelestarian sumber daya alam hayati flora dan fauna,” kata Kepala BKSDA Maluku Danny H Pattipeilohy, di Ambon, Senin.
Ini juga merupakan bagian dari meningkatkan ruang usaha bagi masyarakat di sekitar kawasan Konservasi dengan indikator kinerja kegiatan berupa jumlah desa yang mendapatkan akses pemanfaatan kawasan konservasi dan peningkatan usaha ekonomi produktif.
Menurutnya, ketergantungan masyarakat dengan Kawasan konservasi untuk pemenuhan kebutuhan hidup tidak bisa dipungkiri, maka dari itu pemberian bantuan kepada masyarakat menjadi salah satu opsi untuk mengatasi hal tersebut.
Baca juga: BKSDA Maluku amankan opsetan tanduk rusa di atas KM. Leuser
“Jadi bantuan ini diberikan agar masyarakat yang dekat dengan kawasan konservasi tidak selalu bergantung pada pemanfaatan itu, melainkan dapat mandiri pada bidang usaha masing-masing,” terangnya.
Sampai saat ini jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat di Kabupaten SBB yang telah menerima bantuan usaha ekonomi produktif yaitu 28 dengan estimasi bantuan sebesar Rp25 juta sampai Rp40 juta per kelompok.
Selain itu, terdapat 11 Kelompok masyarakat yang juga telah menerima bantuan peningkatan pengembangan unit kemitraan konservasi dengan estimasi sebesar Rp30 juta dan Rp40 juta per kelompok.
“Sampai pada 2024, Kabupaten SBB menjadi provinsi yang mendapatkan alokasi bantuan terbanyak, yaitu 11 kelompok kemitraan konservasi,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati SBB Achmad Jais Ely mengapresiasi BKSDA dan berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat terhadap pertumbuhan ekonomi dalam peningkatan usaha produktif bagi kelompok desa binaan BKSDA Maluku.
“Harapannya kolaborasi BKSDA dengan SBB dapat memajukan konservasi khususnya kawasan konservasi di wilayah SBB,” ucap Jais.
Baca juga: BKSDA Maluku translokasi 12 ekor burung paruh bengkok dari Ternate ke Ambon