Ternate, 31/3 (Antara Maluku) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara (Malut) akan mengembangkan bisnis dan investasi perikanan untuk menjadikan daerah ini sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
"Salah satunya upaya peningkatan iklim investasi sebagai wujud pengembangan bisnis dan investasi sektor perikanan yang menjadi fokus DKP dan telah membuahkan hasil," kata Kadis DKP Provinsi Malut, Buyung Radjiloen di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan, pihaknya tengah membangun kerja sama dengan para pelaku usaha perikanan yang fokus pada produksi olahan ikan beku Tuna Tongkol Cakalang (TTC) dengan nilai investasi Rp10,8 miliar per tahun.
Produksi TTC sangat prospektif karena perairan Malut yang sangat kaya akan potensi sumber daya ikan terutama tuna, tongkol dan cakalang yang diminati investor baik dalam maupun luar negeri.
"60 persen hasil tangkapan ikan di Malut didominasi TTC sehingga sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi komoditi unggulan perikanan Malut," katanya.
Ia juga menyatakan DKP Malut akan terus berupaya memacu iklim investasi dan tumbuhnya industri perikanan skala besar yang dapat menampung hasil tangkapan nelayan di daerah itu.
"Kami optimis bila strategi ini dijalankan secara konsisten maka tidak mustahil status Malut sebagai LIN bisa segera terwujud," katanya.