Ternate (ANTARA) - Personel TNI dari Korem 152/Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut) menyerahkan hewan endemik asli Indonesia, yakni monyet Sulawesi atau warga lokal menyebutnya yakis asal Pulau Bacan Halmahera Selatan ke Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Perwakilan Polhut BKSDA Ternate, Ahmad do Yahya di Ternate, Jumat mengatakan, mengapresiasi atas upaya penyerahan hewan langka ini, sehingga bisa diikuti masyarakat dalam melindungi berbagai hewan endemik dilindungi.
"Selanjutnya, hewan tersebut akan kita karantina dan rehabilitasi untuk selanjutnya apabila memungkinkan kita kembalikan ke habitat aslinya," katanya.
Selain itu juga dalam kesempatan ini juga kami menghimbau kepada masyarakat yang masih memiliki hewan yang tidak diperbolehkan untuk dipelihara maupun dilindungi agar dapat menyerahkan kepada kami untuk kita kembalikan ke habitat aslinya.
Penyerahan sendiri dilakukan oleh Sertu Deva Wirathama dan diterima langsung oleh Polhut BKSDA Ternate Ahmad Do Yahya dengan disaksikan oleh Praka Asrul Abubakar dan Pegawai BKSDA.
Kemudian menurut Deva bahwa hewan dengan bahasa latin Macaca Nigra tersebut merupakan penyerahan secara sukarela dari masyarakat di kawasan Ternate Tengah, kondisinya saat ini sudah jinak dan terbiasa dengan manusia namun karena kesadaran bahwa hewan tersebut dilindungi dan saat ini populasinya semakin langka bahkan terancam punah sehingga hewan tersebut diserahkan kemarin sore dan hari ini kita serahkan ke BKSDA.
Sebelumnya, BKSDA Wilayah I Ternate, mengamankan puluhan satwa dilindungi melalui razia saat kapal masuk Ternate dan menggelar patroli di berbagai titik.
Kepala Seksi BKSDA Ternate, Abas Harasan menyatakan, seluruh petugas BKSDA dikerahkan ke berbagai pelabuhan sebagai salah satu pintu masuk Ternate berbagai satwa yang didatangkan tanpa melalui dokumen resmi.
Menurut dia, ada sejumlah satwa yang dilindungi dibawa dari Sulawesi Utara dan berbagai daerah lainnya langsung diamankan jika tidak mengantongi izin dari pihak terkait.
Selain itu, kata Abas, pihaknya menerjunkan personelnya melakukan patroli di berbagai titik dan menemukan seekor burung jenis bayan yang masuk sebagai satwa dilindungi.
"Memang dalam patroli itu ditemukan ada pemilik satwa dilindungi yang enggan menyerahkan satwa tersebut, tetapi ada upaya pendekatan kepada pemiliknya sehingga bisa menyerahkan ke petugas," ujarnya.
Dalam operasi yang dilakukan petugas BKSDA ini, berhasil menemukan belasan satwa dilindungi seperti burung nuri, kakaktua, burung kasturi dan langsung diamankan oleh petugas.