Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono, untuk membantu upaya memperkuat ketahanan pangan domestik guna mengantisipasi dampak resesi dan krisis global.
"Bagaimana terus membangun ketahanan pangan dalam negeri kita karena kita tahu juga saat ini sedang menghadapi resesi krisis dunia yang pangan adalah menjadi prioritas utama," kata Mardiono usai dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Presiden, kata Mardiono, memberi perintah pada dirinya untuk terus melakukan koordinasi dengan instansi-instansi pemerintah, melakukan kunjungan ke lapangan, serta melakukan kajian-kajian terkait upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mengentaskan kemiskinan.
Baca juga: Presiden Jokowi akan saksikan pengucapan sumpah Guntur Hamzah jadi hakim MK
Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), kata Mardiono, dirinya juga diberi tugas oleh Presiden untuk mengawal tujuan pertama SDGs yakni pengentasan kemiskinan dan tujuan kedua SDGs yaitu ketahanan pangan. Dia menjelaskan upaya meningkatkan ketahanan pangan akan dilakukan sesuai Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.
"Selanjutnya saya akan memastikan bahwa tren angka kemiskinan akan terus menurun," kata dia.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 26,16 juta orang atau 9,54 persen dari total penduduk Indonesia, hingga Maret 2022.
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan jajaran menteri hati-hati membuat kebijakan
Sedangkan berdasarkan Indeks Ketahanan Pangan Global, indeks Indonesia saat ini tercatat sebesar 60,2 poin. Indeks tersebut ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan Indonesia dalam kategori moderat.
"Perlu untuk terus melakukan penguatan terhadap kesediaan kualitas dan keberlanjutan pasokan pangan serta keterjangkauan harga pangan yang bisa dijangkau oleh rakyat Indonesia," kata dia.
Mardiono sebelumnya telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Di luar pemerintahan, Mardiono saat ini merupakan Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi tugaskan Mardiono perkuat ketahanan pangan hadapi krisis global