Ambon (ANTARA) - Pelaku pemerkosaan terhadap korban hingga meninggal dunia di Banda Neira sempat dianiaya keluarga korban saat diamankan di ruang provos Mapolsek Banda.
Pelaku ditemukan di rumah kosong Desa Nusantara (Tita lama), Banda Neira, pada pukul 06.20 WIT, Jumat, setelah selama kurang lebih lima hari dicari.
Kasat Reskrim Polres Maluku Tengah Iptu Galuh Febri Syaputra, di Ambon, Jumat, mengatakan, setelah diketahui pelaku telah ditahan, massa (keluarga korban) mulai berdatangan ke Mapolsek Banda pada pukul 06.35 WIT.
Kapolsek Banda Iptu Ridwan Silew, akhirnya melakukan koordinasi dengan Danramil 1502-01 Banda untuk melakukan pengamanan pada Mapolsek Banda pada pukul 07.00 WIT.
“Keluarga korban pemerkosaan dan warga masyarakat Negeri Tanah Rata Banda mendengar Informasi bahwa pelaku sudah diamankan, langsung menuju ke Mapolsek Banda untuk mencari pelaku dengan menggunakan kayu dan alat tajam, berselang setengah jam kemudian massa kurang lebih 1.500 orang juga mendatangi Mapolsek Banda untuk ingin melihat pelaku,” kata Galuh.
Akibat dari rombongan massa yang mendatangi Mapolsek Banda, Camat Banda, Kadir Sarilan, dan Kajabjari Banda, Muhamad Salahuddin, melakukan negosiasi di Ruang Penjagaan Mapolsek Banda dengan keluarga korban tentang pemahaman dan pengamanan permasalahan Tindak Pidana yang di lakukan pelaku.
Namun saat sementara negosiasi berlangsung ada sebagian massa melempar Mapolsek Banda dari arah samping kiri dan kanan yang menyebabkan beberapa kaca jendela rusak.Kemudian massa dari keluarga korban menuntut agar masuk dan melihat pelaku sehingga terjadi dorong mendorong antara massa dan aparat keamanan gabungan.
“Sebagian massa berhasil menerobos masuk dari pintu dan jendela untuk melakukan penganiayaan terhadap pelaku dengan menggunakan kayu dan alat tajam sehingga pelaku mengalami luka tikam di bagian tengah dada dan sebelah kiri dada, massa juga merusak dinding pembatas ruang SPKT dengan ruang Provos,” terang Galuh.
Menurutnya, sejak terjadi peristiwa pemerkosaan yang dilakukan oleh Pelaku terhadap korban pada Senin, 20 Maret 2023 pukul 17.00 WIT, di Negeri Tanah Rata saat itu keluarga korban tidak merasa puas dan marah.
“Dan puncaknya hari ini pelaku ditemukan sehingga mereka melampiaskan amarahnya saat pelaku diamankan di Mapolsek Banda,” ujarnya.
Ia mengaku, aparat keamanan gabungan berhasil membubarkan massa untuk keluar dari Area Mapolsek Banda.
“Setelah keluarga korban melampiaskan amarahnya terhadap pelaku saat diamankan di Mapolsek Banda dengan sendirinya mereka rasa puas/terobati, setelah itu massa mulai meninggalkan Mapolsek Banda,” katanya.
Demi mencegah terjadi hal-hal yang menonjol, Kapolsek Banda dan KBO Reskrim Polres Malteng melakukan koordinasi dengan Kapolres Malteng dan Kapolda Maluku untuk memberikan bantuan berupa pesawat Milik Polri guna mengevakuasi pelaku ke Ambon.
“Situasi saat ini termonitor aman dan baik, Bila ada hal-hal menonjol akan segera kami informasikan,” ucap Galuh.