Ambon (ANTARA) - Tiga pelabuhan penyeberangan di Desa Tulehu, Waai maupun Liang, pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah terlihat sepi penumpang sejak pagi hingga menjelang sore hari.
Pantauan Antara di kompleks pelabuhan Tulehu, Kamis, tidak terlihat aktivitas petugas loket penjualan karcis untuk kapal motor penyeberangan (KMP) maupun kapal cepat. Bahkan, warung-warung kecil di sekitar kompleks pelabuhan tidak satu pun yang buka dan para buruh juga tidak terlihat mengejar penumpang yang membawa barang.
"Karena kondisi pandemi COVID-19, terlihat sepi dan lengang setiap hari, padahal sekarang sudah H-3 menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah idan seharusnya terjadi lonjakan arus penumpang dan kesibukan di pelabuhan sangat tinggi," ujar Mardan, salah satu warga kompleks pelabuhan.
Menurut dia, siang ini hanya ada satu KMP milik swasta yang beroperasi melayani trayek Amahai-Tulehu dan hanya sekali berlayar, namun yang diangkut hanya truk pembawa sembako dan tidak ada penumpangnya.
Kondisi serupa juga terlihat di dermaga penyeberangan Desa Waai, meskipun terdapat dua kapal feri yang beroperasi, yakni KMP Teluk Ambon dan KMP Samandar.
Untuk KMP Samandar yang melayari trayek Waai - Saparua, Kabupaten Maluku Tengah sudah berangkat sejak pagi hari, sedangkan KMP Teluk Ambon yang berlayar menuju Kailolo, Kecamatan Pulau Haruku dengan mengangkut empat orang penumpang dan sejumlah truk, serta sepeda motor milik warga yang hanya dititipkan ke kapal feri.
Empat orang penumpang harus menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas Posko Terpadu Pencegahan COVID-19 menggunakan APD lengkap di depan gerbang dermaga dan menunjukkan surat keterangan perjalanan serta surat kesehatan, baru diperbolehkan naik kapal feri.
Proses pemeriksaan yang dilakukan petugas kesehatan juga didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
"Penanggungjawab pelabuhan Waai adalah Arif Wally dan saya tidak berwenang memberikan keterangan, namun kondisi dermaga terlihat sepi karena memang tidak ada penumpang yang mudik," ujar salah satu petugas, Yamin.
Di pelabuhan Hunimua Liang juga terlihat sepi penumpang, meski ada tiga kapal feri yang beroperasi di antaranya KMP Inalika, KMP Terubuk, serta KMP Rokatenda.
Ketika KMP Inalika dari dermaga penyeberangan Waipirit merapat di dermaga Hunimua, yang turun kebanyakan truk pengangkut sembako, sementara penumpangnya hanya tiga hingga empat orang.
Para petugas di setiap dermaga penyeberangan akan memeriksa surat keterangan bebas COVID-19 dari dokter, surat keterangan perjalanan dari gugus tugas di daerah tempat calon penumpang berasal, surat tugas dari instansi atau perusahaan tempat mereka bekerja, kartu tanda penduduk, termasuk surat hasil pemeriksaan bebas COVID-19 dari RSUD.